Sabtu, 17 September 2016

Informasi Wisata Pantai Pandawa

Selain tradisi terutama tempat peribadahan khususnya pura, pantai merupakan daya tarik pariwisata Bali yang sangat diminati wisatawan. Kita mungkin tidak asing dengan nama-nama pantai di Bali yang sudah lama dikenal seperti Kuta dan Sanur yang kemudian disusul oleh Jimbaran dan Nusadua. Tapi seiring dengan semakin meningkatnya kunjungan wisatawan yang dibarengi dengan semakin baiknya infrasturktur dan fasilitas penunjang pariwisata lainnya, akhir-akhir ini sejumlah pantai yang tadinya tidak dikenal mulai muncul ke permukaan.

Pastinya bukan pantai baru karena yang namanya pantai tidak mungkin tiba-tiba muncul begitu saja. Hanya saja pantai-pantai ini biasanya tadinya tersembunyi, jauh, dan sulit dijangkau sehingga keberadaannya jarang diketahui wisatawan. Atau kalaupun tahu, kebanyakan wisatawan malas untuk berkunjung. Maklum kalau tempatnya terpencil artinya perlu waktu dan biaya ekstra. Setelah infrastruktur dibangun, jalan yang lebar dan mulus misalnya, barulah wisatawan mulai berkunjung. Salah satunya adalah Pantai Kutuh yang saat ini populer dengan nama Pantai Pandawa.



Beberapa tahun yang lalu, pantai yang berada di kaki tebing di tepian Desa Kutuh ini merupakan kawasan pertanian rumput laut. Sehari-hari para penduduk yang kebanyakan bermukim di Desa Kutuh harus turun-naik tangga terjal untuk bertanam, memelihara, dan memanen rumput laut. Sangat jarang wisatawan yang datang ke pantai ini karena sangat terpencil dan sulit dijangkau. Dari kawasan Kuta dimana kebanyakan wisatawan menginap perlu waktu sekitar satu jam bermobil untuk mencapai Ungasan dimana jalan aspal berakhir. Beberapa kilometer selanjutnya kita harus melintasi jalan batu sampai mencapai puncak tebing. Lalu perjalanan dilanjutkan lagi dengan menuruni tebing dengan meniti ratusan anak tangga sampai akhirnya kita bisa menjejakkan kaki di pasirnya yang putih bersih.

Beberapa tahun lalu pemerintah menyulap jalan berbatu tadi menjadi jalan aspal yang mulus dan lebar. Bukan sekedar aspal tetapi hotmix. Bukan sekedar bisa berpapasan tetapi 4 lajur dengan marka permanen. Tidak berhenti sampai disitu, dengan menggunakan alat-alat berat tebing karang diiris sehingga jalan aspal tidak hanya berujung di puncak tebing tetapi persis di tepi pantai. Fasilitas parkir yang luas juga disediakan. Alhasil bis-bis berukuran raksasapun bisa dengan mudah keluar masuk membawa puluhan wisatawan.


Alhasil wisatawan mulai berbondong-bondong mengunjungi Pantai Pandawa. Beberapa wisatawan bahkan berkomentar bahwa Pantai Pandawa lebih ramai dari Pantai Kuta. Kalau lebih ramai dari Pantai Kuta, pastinya apalagi dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya karena sebelum Pantai Pandawa mulai populer, Pantai Kuta merupaka kawasan wisata pantai paling populer di Bali. Seperti juga dengan Pantai Kuta, yang tertarik dengan Pantai Pandawa juga bukan hanya wisatawan domestik tetapi juga turis-turis asing.

Hanya saja memang keramaian Pantai Pandawa hanya terjadi di siang hari saja, tepatnya dari pagi sampai selepas senja. Saat hari mulai gelap, bukan hanya wisatawan yang menyemut pulang, warung-warung juga langsung tutup dan kawasan Pantai Pandawa tidur pulas dalam selimut kegelapan. Sampai saat ini belum ada fasilitas yang membuat Pantai Pandawa "hidup" di malam hari. Ada satu hotel besar sedang dibangun di atas tebing yang konon juga akan memiliki fasilitas beach club di tepi pantai. Tapi sepertinya baru akan selesai dan mulai beroperasi dalam beberapa tahun ke depan.

Mungkin ini yang masih akan membedakan Pantai Pandawa dan Pantai Kuta dalam beberapa tahun ke depan, kawasan seputaran Pantai Kuta justru sangat hidup di malam hari karena ada banyak hotel dan tempat hiburan malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar